"Mempromosikan apa yang harus dilakukan oleh masyarakat tentang pentingnya vaksin, imunisasi. Vaksin HPV itu sudah lama dan dulu bayar, tapi sekarang kan gratis," ungkap Puji.
Puji juga melihat masih ada orangtua yang enggan membawa anak perempuannya untuk mendapat vaksin HPV. Sehingga, sosialisasi itu perlu diperluas di lingkungan lain.
Selain sekolah, tenaga di posyandu dan dasawisma juga perlu dilatih terkait informasi pentingnya vaksin HPV.
"Kita kan punya lembaga-lembaga pendidikan, LSM, itu juga harus diberdayakan. Kalau promotif itu kan semua orang menjadi sasaran kelompok produktif yang bisa menyampaikan informasi ke masyarakat. Khususnya yang masih ada salah pemikiran soal vaksin," sambung dia.
Apalagi seperti di sekolah, ada Unit Kesehatan Sekolah (UKS). Menurut Puji, UKS bisa dimanfaatkan sebagai medium untuk meluruskan informasi terkait vaksin HPV ke para siswa perempuan dan orangtua.
Namun, Puji tetap berharap agar sosialisasi ini bisa dijalankan untuk semua pihak. Sebab dia menilai, masih sedikit yang mengetahui pentingnya vaksin HPV.
(Advertorial)