Minggu, 19 Mei 2024

Arti Kata 'Slepetnomics' yang Diungkapkan Cak Imin dalam Debat Perdana Cawapres Kedua

Sabtu, 23 Desember 2023 16:10

POTRET - Dalam debat kedua Pemilihan Presiden (Pilpres 2024) tadi malam (22/12)  Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 1, Muhaimin Iskandar menyebutkan kata "slepet" berulang kali. / Foto: Istimewa

“Pak Mahfud, kalau diplomasi sebagai pemasaran itu normatif, ini sudah menjadi pengetahuan umum. Yang paling penting adalah bagaimana nylepet para diplomat, berubah wajah menjadi pemasar-pemasar yang tangguh,” katanya.

Pada sesi closing-statement atau pernyataan penutup, Muhaimin juga berkali-kali mengucap kata "slepet". Imin kembali menegaskan keinginannya bersama Anies untuk menghapus ketidakadilan.

“Sarung adalah simbol kesetaraan dan keadilan. Sarung itu lembut, tapi di tangan orang yang baik, bisa jadi slepet atas ketidakadilan dan kecurangan,” ucapnya.

Jika memenangkan Pemilu Presiden 2024, Muhaimin mengeklaim, dirinya dan Anies bakal membuat aturan main yang adil dan berpihak kepada rakyat di sektor ekonomi. Mengenai cita-cita ini, ia membuat istilah baru bernama “slepet-nomics”.

“Itulah kenapa kami menggagas slepet-nomics, sebagai solusi ekonomi kita. Segala ketidakadilan kita slepet,” kata Muhaimin.

Katanya, "slepet-nomics" adalah gagasan ekonomi sudah diuji oleh para pakar dan berbasis pada pengalaman batin, juga pengalaman rasa.

“Ke depan, proyek yang menyedot begitu banyak uang rakyat hanya untuk memenuhi selera tertentu, kita harus slepet. Kita hadirkan perubahan-perubahan berupa pemerataan dan pembangunan kota-kota dan desa-desa di seluruh Indonesia,” ucap Imin.

“Ke depan, kecurangan pembuat aturan yang merangkap sekaligus pemain bisnis harus kita slepet, kita bangun kesetaraan bagi semua pelaku usaha untuk maju bersama,” tuturnya.

Imin pun berharap, dirinya dan Anies dipercaya untuk memimpin pemerintahan Indonesia ke depan sehingga dapat mewujudkan perubahan bangsa.

“Dengan slepet-nomics, kita pastikan pembangunan ekonomi Indonesia dikerjakan pakai hati, pakai otak. Sekali lagi, pembangunan Indonesia dilaksanakan pakai hati, pakai otak,” tutup Muhaimin.

(Redaksi)

Halaman 
Tag berita: