Penyakit Kuku dan Mulut Sapi Pengaruhi Stok Hewan Kurban
Senin, 6 Juni 2022 18:32
IST
POLITIKAL.ID,SAMARINDA - SAMARINDA - Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) memastikan penyakit mulut dan kuku (PKM) berdampak pada ketersediaan stok dan harga hewan kurban di Kaltim. Terlebih saat ini ditemukaannya satu hewan ternak di Berau, terindikasi terkena penyakit mulut dan kuku. "Bisa jadi ada lonjakan harga karena yang mendatangkan mendapatkan tambahan biaya operasional," kata Kepala Dinas PKH Kaltim, Munawwar hari Senin (6/6/2022). Mencegah adanya penyakit mulut dan kuku di Kaltim, DPKH Kaltim telah melakukan survailens di 10 kabupaten dan kota. Dari 150 lokasi, 4.720 ekor hewan ternak yang diperiksa, mulai dari sapi, kambing, kerbau dan domba. Jelang Iduladha 2022, kebutuhan sapi di Kaltim mencapai 14.659 ekor, sementara saat ini baru tersedia 8.668 ekor. "Menjelang hari raya kebutuhan sapi kita 14.659 ekor. Ketersediaan kita 8.668 ekor kekurangan sekitar 5.991 ekor," jelasnya. Untuk hewan ternak kerbau, kebutuhan 12 ekor, saat ini baru tersedua 6 ekor. Kambing kebutuhan 6.151 ekor, ketersediaan 3.616 ekor, masih kekurangan 2.535 ekor. Banyaknya kasus PMK ditemukan di Indonesia, disebut juga berdampak pada terhambatnya distribusi hewan ternak ke Kaltim. "Pasti berimbas adanya surat edaran dari karantina yang melarang lockdown pengadaan lalu lintas bidang ternak, bakal menjadi bias," tegasnya. "Daerah wabah ada 18 provinsi, yang biasa supply ke Kaltim dari Jatim, Bali, NTB, NTT, Sulawesi," pungkasnya. (Adv/ Kominfo Kaltim)
Berita terkait