Pemangkasan dana transfer ke daerah (TKD) oleh pemerintah pusat menjadi ujian baru bagi Kota Samarinda. Namun, bagi Wali Kota Andi Harun, kebijakan itu bukan alasan untuk berhenti melangkah. Sebaliknya, justru menjadi momentum untuk menumbuhkan disiplin anggaran dan mengasah kreativitas daerah dalam membangun kemandirian fiskal. Pesan itu disampaikan Andi Harun saat menghadiri Rapat Koordinasi Program Pembangunan Tahun 2026 bertema “Disiplin Anggaran dan Kreativitas, Samarinda Tetap Maju di Tengah Kebijakan Pemotongan Dana TKD”, yang digelar di Hotel Mercure, Jalan Mulawarman, pada Jumat (17/10/2025).
SelengkapnyaWali Kota Smarinda, Andi Harun menegaskan negosiasi dan sinergi dengan kementerian menjadi kunci dalam mencari jalan keluar atas pengurangan Dana Transfer ke Daerah (TKD) dari pemerintah pusat. Menurutnya, sinergi dengan kementerian menjadi kunci dalam menjaga stabilitas pembangunan dan layanan publik di tengah kontraksi fiskal.
SelengkapnyaPemkot Samarinda mulai bersiap menghadapi dampak kebijakan efisiensi anggaran nasional tahun 2026. Kebijakan pemerintah pusat tersebut akan mengurangi kapasitas fiskal daerah, terutama lewat pemotongan Transfer ke Daerah (TKD) Wali Kota Samarinda Andi Harun mengatakan kondisi ini menjadi tantangan besar bagi seluruh pemerintah daerah, termasuk Samarinda.
SelengkapnyaPengurangan anggaran transfer ke daerah (TKD) yang diinstruksikan oleh pemerintah pusat menjadi tantangan besar bagi pemerintah daerah, tak terkecuali Kota Samarinda. Kebijakan efisiensi anggaran tersebut diperkirakan akan mempengaruhi kapasitas fiskal daerah, mengingat sebagian besar struktur keuangan daerah di Indonesia masih bergantung pada dana transfer dari pusat.
SelengkapnyaTim Kampanye Daerah (TKD) Kalimantan Timur (Kaltim) pemenangan calon presiden Prabowo Subianto dan calon wakil presiden Gibran Rakabuming Raka melakukan pembagian nasi kotak dan susu untuk anak-anak
Selengkapnya